Potensi Budidaya Kambing dan Domba di Kabupaten Tuban
Ketahanan pangan merupakan salah satu program utama di Indonesia. Tujuan paper ini menganalisis ketahanan pangan nasional saat ini dan kaitannya dengan penguatan ketahanan pangan daerah. Program ketahanan pangan tersebut diarahkan pada kemandirian masyarakat/petani yang berbasis sumberdaya lokal yang secara operasional dilakukan melalui program peningkatan produksi pangan; menjaga ketersediaan pangan yang cukup, aman dan halal di setiap daerah setiap saat; dan antisipasi agar tidak terjadi kerawanan pangan. Salah satu program yang sejalan dengan ketahanan pangan khususnya di bidang peternakan adalah budidaya domba. Tercatat populasi ternak domba di Kabupaten Tuban berada di tingkat atas di Jawa Timur dengan total populasi di tahun 2020 sebanyak 189.515 ekor dan meningkat pada tahun 2021 menjadi 189.832 ekor.
Domba merupakan jenis ternak ruminansia kecil yang mempunyai nilai ekonomis tinggi dan sangat disukai oleh masyarakat. Domba tergolong mudah untuk dikembangkan dan cenderung memiliki siklus produksi yang relatif pendek. Ternak domba juga mempunyai beberapa potensi, antara lain adaptasi yang bagus terhadap lingkungan, daya konversi pakan kualitas rendah yang cukup bagus, dan sifat reproduksi yang tinggi Investasi yang sedikit, dewasa tubuh dan kelamin yang cepat, jumlah anak per kelahiran lebih dari satu, kidding interval yang pendek serta masa kebuntingan yang relatif cepat.
Akan tetapi potensi populasi dan produksi tersebut belum diimbangi dengan budidaya ternak domba yang baik. Kondisi budi daya ternak domba di Indonesia masih bersifat tradisional dengan skala kepemilikan kecil. Rendahnya keterampilan dan terbatasnya kemampuan peternak dalam mengadopsi teknologi peternakan menyebabkan produktivitas ternak domba menjadi rendah. Fungsi berternak dengan skala kecil tersebut hanya dijadikan sebagai sambilan sehingga mengakibatkan pengadaan faktor-faktor produksi tidak efisien terutama pakan. Hal tersebut menjadi kendala dalam upaya memaksimalkan potensi produksi dan populasi seperti proses penyediaan pakan. Pakan merupakan faktor penting dalam mendukung produktivitas ternak. Selain proses budidaya, peternak harus memiliki keahlian dalam proses pengolahan untuk mendapatkan pendapatan tambahan diluar proses budidaya. Seperti pengolahan limbah kotoran ternak. Kotoran ternak diolah dengan cara yang lebih baik akan bernilai ekonomis tinggi seperti dijadikan pupuk padat, cair ataupun biogas.
Usaha ternak domba di masyarakat desa dengan skala rumah tangga sudah menjadi ciri khas dan banyak tersebar diseluruh desa khususnya di Kabupaten Tuban. Hal ini dapat menjadi sebuah potensi desa dimana keberadaan usaha domba dapat memberikan kontribusi terhadap tingkat kesejahteraan masyarakat melalui pemanfaatan sumber daya alam dimasing-masing desa tersebut, Percepatan peningkatan keberdayaan dan kesejahteraan petani sekaligus menghimpun umpan balik bagi inovasi hasil penelitian pada sektor budidaya domba harus dilakukan dengan program pemberdayaan masyarakat